Sabtu, 17 Juni 2017

Dari Satu Tuhan Rusuk

Dari Satu Tulang Rusuk, Kenapa?

Awal tercipta
sendiri awalnya
dibagi menjadi dua
atas kehendak-Nya
mereka di turunkan ke alam yang entah bundar atau datar
yang terjadi karena kesalahan
katanya juga fiksinya
apakah satu tulang rusuk itu tumbuh menjadi raga?
ataukah hanya niscaya?
kenyataan fakta tetapi awalnya sirna
lalu siapakah yang menjadi paling kuat?
hendaknya pertanyaan selalu dilontarkan
kenapa dari awal tak disamakan cara menciptakannya?
kenapa hanya satu tulang rusuk yang diambil?
mengapa yang utuh yang selalu salah?
apakah satu tulang rusuk tidak cukup?
mengapa hasilnya menjadi berbeda dengan konsep satu tiang?
ada belahan tercipta di atas dan ada lobang tercipta melengkapi
dia tercipta kita nikmat
dia hingar kita puas
dia lemah kita kuat
tetapi dari keadaan kita selalu yang salah
mengapa?.




Minggu, 04 Juni 2017

Dan Lalu













Dan Lalu

Sudah lama apatis merebut rinduku
sementara rasa tak mungkin tersimpan di hati
bawa aku pulang rindu, bersamamu
untuk sementara,
air mata tak mungkin lagi berbicara tentang rasa
bawa aku pulang rindu, segera
takkan mungkin kita musti jauh melangkah
nikmatilah lara, sementara
berteduh ke tempat hati dikala biru
dan lalu tak mungkin lagi menyisakan lara
bawa aku pulang kawan
langkahku tak ingin lagi jauh menjauh
berharap selalu mudah,
anganpun beranjak berkembang
bertemu hanya ingin meluapkan hangat kala dulu kawan
cerita lalu banyak bila dijabarkan
dan lalu bicara berlalu
mari bertemu
sudah saatnya jemari
berhenti akan kertas yang selalu mengekang
dan lalu aku rindu
kini ku ingin bertemu.

Jumat, 26 Mei 2017

Nikmatilah


Berusaha? tentu rasa rasa loyal serta solid menjadi dasar
angan-anganmu kini kan menjadi nyata bila rasa sabar selalu kau teguhi
hanya waktulah yang kan ditunggu,
tetapi jangan kau anggap waktu akan hadir dalam pundakmu bila kau masih enggan untuk keluar dari zona nyamanmu
prahara susah hanyalah singkat bila rasa sambat tidak diteruskan
jawabanya cukup singkat apabila kau bertanya bagaimana cara mencapai kesuksesan tanpa ada rasa memikul beban
yakni ojo sambat.

Kamis, 04 Mei 2017

"Surganya Neraka"

Panas api itu tak mau kau rasakan,
sebab terasa menyakitkan
banyak kesenangan terlahir,
banyak pula dosa mengalir
apa kau hanya ingin berserah pada takdir?
apa yang kau inginkan hanya air mata yang terus mengalir merasakan sakit akan penyesalan?
apabila begitu, kau adalah mahluk yang akan tersingkir,
yang hanya menunggu belas kasih pencipta-Mu
Layaknya pengemis bernajis liur anjing
sesaat lagi, akan ada mahluk utusan Tuhan yang turun untuk meniup terompet menandai episode nyata ini telah berakhir
apakah episode kehidupan akan diteruskan? dimanakah akan diteruskan? dan seperti apa selanjutnya?
kau hanyalah boneka yang akan menuruti skenario pencipta-Mu
lalu, apakah disana, di episode itu kau akan disayang dan dimanja layaknya barbie oleh pencipta-Mu?
belum ada yang tahu cok,
Aku pun sama
yang tahu hanyalah para boneka yang sudah terlempar ke tempat sampah panas itu
banyak yang berucap Dia Maha pengasih juga penyayang
tetapi, apakah kau sempat berfikir bahwa Pencipta-Mu mempunyai hati yang baik?
apalah Dia akan memberi kata maaf bila kelak kau jatuh ke tempat sampah itu?
bila Dia sudah memberikan kata maaf ibaratn kita mendapat ampunan-Nya
Kata maaf yang akan Dia lontarkan tentu tidak instan,
menebusnya memang butuh perjuangan juga penyesalan
tetapi, apabila kata maaf akan dilontarkan atau ampunan-Nya​diberikan itu ibarat kita mendapatkan surganya neraka,
kata maaf-Nya adalah surganya neraka, setuju?

Minggu, 23 April 2017

Hari Kartini 2017 Universitas PGRI Semarang Semarang

Hari Kartini yang diadakan BEM FPBS Universitas PGRI Semarang tahun 2017 memang membawa kita seperti zaman dulu merasakan perjuangan R.A Kartini yang berjuang merebut Hak kaum hawa. Dan acara Kartini tersebut dibuka oleh penampilan band dari Hima PBSI yang sangat meriah.

Jumat, 24 Maret 2017

Berwarnalah


Panggung ini terlalu keras untuk orang-orang yang lembut
dan terlalu bangsat untuk kaum-kaum yang lugu,
maka itu,
pandai-pandailah kau memainkan lakon di dalamnya.

Senin, 27 Februari 2017

Derita Pohon












Pohon.

Tuhan, aku lahir dengan izin-MU dan untuk makhluk-MU.
Aku akan berdiri tegak mengarah ke atas hanya semata ingin melindungi yang di bawah.
Terkadang, tegakku sungguh gagah karena ada minoritas makhluk-Mu yang ikhlas merawatku.
Redup, syahdu, asri hawa ini kuberi tanpa memilih pamrih.
Tetapi dari sekian mayoritas, selalu saja ada makhluk yang ingin merusakku, memanfaatkan ragaku, dan melibatkanku hanya untuk memuaskan egonya.
Niatku tulus ya Tuhan.
Aku hanya ingin melindungi makhlukmu dari apa yang disebut menyiksa.
Rasanya benar, sia-sia pengorbananku berada di sini.
Lalu untuk apa aku dilahirkan?
Untuk apa?